Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Kalimantan Tengah, Katma F. Dirun menjadi narasumber dalam Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan Pengurus Kelembagaan Desa di Hotel Grand Global, Kota Palangka Raya, Kamis (29/8/2024). Dalam sesi pelatihan ini, Katma F. Dirun menekankan pentingnya memiliki tiga perangkat diri yang esensial dalam kepemimpinan, yaitu id, ego, dan super ego.
Katma F. Dirun menjelaskan bahwa seorang pemimpin harus memiliki pemahaman mendalam tentang tiga perangkat diri tersebut. “Id mewakili hasrat dasar manusia, ego berfungsi sebagai penyeimbang antara realitas dan keinginan, sementara super ego adalah kompas moral yang menuntun tindakan kita," ujarnya. Menurutnya, kemampuan seorang pemimpin untuk mengendalikan id dan ego dengan panduan super ego sangat menentukan keberhasilan kepemimpinan yang efektif.
Selain itu, disampaikan pula bahwa yang membedakan manusia dengan tumbuhan dan binatang adalah kesadaran akan konsekuensi dari setiap tindakan yang dilakukan. "Tumbuhan dan binatang hidup berdasarkan naluri, sedangkan manusia diberikan kemampuan untuk berpikir dan mempertimbangkan dampak dari setiap perbuatannya," ungkapnya. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus selalu sadar bahwa setiap keputusan yang diambil memiliki konsekuensi yang harus dipertanggungjawabkan.
Dalam kesempatan yang sama, Katma F. Dirun juga menegaskan bahwa sebelum memimpin orang lain, seorang pemimpin harus selesai dengan dirinya sendiri. "Seorang pemimpin yang belum mampu mengatasi konflik batin atau masalah pribadi akan kesulitan dalam memimpin orang lain dengan baik," katanya. Dengan menyelesaikan diri, seorang pemimpin akan memiliki ketenangan dan kejelasan dalam mengambil keputusan yang bijaksana.
Lebih lanjut, ditekankan pentingnya integritas dalam membangun lingkungan kerja dan masyarakat yang sehat. "Integritas adalah fondasi yang tidak bisa ditawar-tawar dalam kepemimpinan. Tanpa integritas, kepercayaan akan hilang dan keharmonisan dalam bekerja maupun bermasyarakat akan terganggu," jelasnya. Ia mendorong para aparatur desa untuk selalu menjunjung tinggi integritas dalam setiap aspek kehidupan mereka
Katma F. Dirun juga mengingatkan bahwa kepemimpinan yang sejati berasal dari hati nurani. "Memimpin dari hati nurani berarti setiap keputusan yang diambil didasarkan pada kejujuran, kasih sayang, dan rasa tanggung jawab," tukasnya. Ia menekankan bahwa kepemimpinan seperti ini tidak hanya menciptakan lingkungan kerja yang produktif tetapi juga membangun hubungan yang kuat dan harmonis di tengah masyarakat.
Pelatihan ini diharapkan dapat membekali aparatur desa dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana menjadi pemimpin yang efektif dan berintegritas, serta mampu mengatasi tantangan yang dihadapi dalam mengelola pemerintahan dan pembangunan di desa.
Dengan penekanan pada kepemimpinan yang berasal dari hati dan kesadaran diri, diharapkan para aparatur desa mampu menjalankan tugas mereka dengan penuh tanggung jawab, menjunjung tinggi nilai-nilai moral, dan membangun masyarakat yang harmonis serta sejahtera.